Mulai ada gejala timbulnya aliran-aliran dalam Islam adalah sejak
pucuk pimpinan kekhalifahan dipegang oleh Utsman Ibnu Affan r.a., yaitu
khalifah ke-3 setelah wafatnya Rasulullah saw.
Pada masa khalifah ketiga ini suasana politik mulai diwarnai oleh
kepentingan kelompok, yang mengarah kepada terjadinya perpecahan di
tubuh umat Islam, yang terus meruncing sampai terbunuhnya Khalifah
Utsman bin Affan, danakhirnya tampuk pimpinan kekhalifahan digantikan
oleh Ali bin Abu Thalib r.a.
Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abu Thalib perpecahan di
tubuh umat Islam terus berlanjut dan sangat sulit dicarikan solusinya.
Umat Islam pada saat itu ada yang pro terhadap kekhalifahan Ali bin Abu
Thalib, yang menamakan dirinya kelompok Syiah dan ada yang kontra, yang
menamakan dirinya Khawarij. Akhirnya, perpecahan itu meletus dan
terjadilah peperangan yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Perang
Siffin dan Perang Jamal.
Bermula dari situlah akhirnya timbul berbagai aliran di kalangan
umat Islam. Masing-masing kelompok tersebut juga berpecah-belah.
Sehingga, jumlah aliran di kalangan Islam menjadi banyak. Aliran Syiah,
misalnya, pecah menjadi beberapa aliran, di antaranya ialah Syiah
Imamiyah, Syiah al-Mukhlashiin, Syiah Tafdiliyyah, Syiah Bathiniyah,
Syiah Mufadliiyah, Syiah Sarighiyah, Syiah Kamiliyah, dan lain-lain.
Latar Belakang Timbulnya Firqah
Banyak hal yang melatarbelakangi timbulnya aliran-aliran dalam Islam,
baik pada masa lalu maupun pada masa jahiliah moderen sekarang ini. Ada
yang dilatarbelakangi oleh kepentingan politik, pribadi, kelompok, atau
golongan, atau juga agen-agen Zionis yang ingin menghancurkan Islam,
baik secara langsung maupun tidak.